Kamis, 05 Februari 2015

saat suatu 'perbedaan' itu menjadi pemisah kita.

Teringat saat itu, Saat pertama dirimu menyanyakan namaku. Sungguh aku terkesima akan hal itu, tidaklah banyak orang yang berani bertanya terhadapku karena mereka tau bagaimana sifatku bukan sifat mungkin tetapi hal yang terlihat dari wajahku. Aku memang terlihat jutek, dan terkadang kata-kata yang sering aku ucapkan terlampau pedas untuk adik kelasku yang sulit aku atur sendiri dan tidak menurut apa kataku . Masih aku ingat juga, saat aku menjadi senior osis saat mos dirimu berlangsung. Saat itu tidak sama sekali aku tau akan dirimu, hingga surat hanyalah dari orang-orang lain untukku tidak ada darimu . Sungguh aku kaget, saat ada yang menaruh sesuatu untukku didalam tasku. Aku menyadari ada benda itu didalam tasku, dan itu suratmu .surat dari penggemar rahasiaku itu yang kamu bilang dalam suratmu bukan? Haha mungkin kamu malu untuk memberikannya terhadapku secara langsung tapi yasudah surat itu nyatanya sudah ada bersaamaku dan masih aku simpan baik-baik seperti aku menyimpan hatimu kini  Dimulai dari saat kamu menyapaku didalam dunia maya, aku tidaklah sadar bahwa itu kamu karna sungguh berbeda didepan dan didalam dirimu.Dari dunia maya kita saling menyapa, menyakan segalanya, bertukar nomer handphone dan pin BB dan semuanya dimulai dari situ . Pendekatan dirimu terhadapku memang terlampau tidaklah lama, kurang dari tiga minggu mungkin tepatnya tanggal berapa akupun lupa. kita mulai menjalin ikatan cinta, bisa dibilang berpacaran ya itu kata yang biasa orang muda menyebutnya, umurmu dibwahku tidaklah jauh memang tapi nyatanya aku mendapatkan seorang brondong haha itu yang disebut oleh teman-temanku . Setelah tanggal kita bersama itu, aku tidaklah bisa menceritakan kepada teman-temanku bukan karena aku malu terhadapnya melainkan aku tidak mau saat aku nanti terjatuh dari bahagiaku mereka menyalahkanmu atas kesakitanku itu, aku mengenalimu saat aku sudah tidak kuat mendapati batin ini bergejolak . saat itu aku harus terus diam tanpa bisa bercerita kepada siapapun lantas temanku bertanya padaku : “kamu kenapa?” jawabku hanya : “tidak, aku baik baik saja” iapun tidak bisa aku bohongi, saat itu lagu peri cinta menemani kesedihanku ! temanku yang lain bertanya : “kenapa nangis, dengerin lagu itu? Kaya yg ngerasain aja” ejeknya dengan tidaklah sengaja. Aku tak banyak berkata apa apa lagi, hanya diam dan aku pergi mengajak temanku untuk jajan dikantin itucara jituku menghilangkan galau haha ya begitulah ! Dikantin aku bertemu dirimu, bahkan tidak hanya bertemu kita saling berpapasan tapi kita tidaklah saling bertegur sapa memang saat itu aku dirundung perasaan yang sakit sekali. “Bagaimana bisa aku berpacaran dengan orang yang nanti tidaklah akan bisa menjadi imamku?” gumamku selalu didalam hati Sebelum kejadian itu, malam harinya sosok mu datang kerumahku dan biasa bermain denganku. Lantas azan isya berkumandang biasa basa basiku menyuruhmu untuk solat, dan mungkin saja dirimu mau untuk mengimami solatku, dan kataku : “solat dulu yah aku, solat juga kamu de “ kataku terhadapnya lantas jawabnya : “solat? Iya mau kak, tapi ntar hehe” mungkin menurutku itu gurauan anak kecil yang malas untuk diajak solat, tapi saat aku selesai solat menemuinya kembali : “aku udh solatnya, kamu solat sana sarung banyak tuh dimusola” ia diam lumayan lama dan berkata : “kak, ajarin solat dong. Aku gabisa solat” dan yatuhan maksudnya apa ini? Ia tidak bisa solat,lantas? Itu gumam hatiku dengan speechless. Dan tidak lama aku berkata : “hah?gabisa solat? Terus selama ini gimana? Emang orangtua kamu ga pernah ngajarin solat?” tanyaku dengan kaget ! lantas ia menjawab : “siapa yg mau ngajarin kak? Orang sibuk semua “ jawabnya dan jawabku : “walaupun sibukkan seenggaknya bisa kali ngajarin anak anaknya untuk solat, itukan bekal buat akhirat kamu de “ ia diam dan berkata : “nih yah ka, mama ade bukan islam, papa juga ga pernah solat jadi siapa yang harus ditanya? Suruh baca huruf kitab suci aja ade mah nggabisa ka” itu jawabannya .aku langsung diam, dan berkata “aku banyak tugas de. Udah malem juga, kamu pulang gih ntr dicariin” mungkin ia tidaklah bisa berkata banyak dan kaget akan segala ucapanku itu dan ia berkata : “oh iya kak, ade pulang dulu yah“ itu jawabnya, dan aku tak berkata apapun ! lantas ia pergi menaiki motornya dan aku masuk pergi kekamar ! Dikamar aku berfikir, bagaimana mungkin aku terus bersama orang yang tidak akan bisa menuntunku untuk menjadi seseorang yang benar, apakah aku hanya bisa untuk menjadi guru untuknya saja ? ah, aneh memang aku ngemong bukannya diemong begitulah kesimpulannya Aku langsung mengambil handphoneku, dan memberikan sedikit pesan singkat terhadapnya ”de, kalo kamu masih pengen sama kaka tolong jadi pribadi islam yg sesungguhnya, rubah gaya kamu yang kamu tetap bergaya mempunyai dua agama .aku tidak mungkin terus bersama denganmu apabila aku dengan al quranku dan kamu akan memeang al kitabmu suatu saat nanti ” setelah kejadian itu mungkin bisa dibilang hubunganku dengannya tidaklah sebaik dulu, kami hanyalah biasa saja mungkin karena aku juga yang terkesan sudah mendarik diri karena aku takmau jatuh hati sebab perbedaan hal yang mendasar itu akan menjadi boomerang yang sangatlah menyakitkan apabila diteruskan ! Ternyata benar, aku tak bisa terus terus dengan seorang anak kecil yang sulit sekali mengerti akan perasaanku sendiri karena kecuekannya, bayangkan saja berpapasan denganku saja ia tak menegurku lalu ia anggap aku apa ? aku berjalan ia pun taksama sekali menganggapku ada dengan terus saja berjalan tanpa peduli akan adanya diriku . Dan memang perpisahan haruslah kita terima itu bukan lagi karena aku yang berbeda denganmu ,tetapi karena orang terdekatku itu pernah menjadi bagian dari hidupmu .aku takan tega bagaimana mungkin aku berbahagia sedangkan aku tau ada orang yg lebih menyayangimu . selamat tinggal adik kacamataku !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar