Kamis, 05 Februari 2015

seketika mimpi itu menggoyahkan keteguhan-ku.

Mimpi itu datang lagi. Aku tak memikirkanmu, Tapi.. semalam aku bermimpi Bukan mimpi indah tapi mimpi yang semakin menguatkanku Membuka mataku untuk semakin kuat keluar Dari tempat persinggahanku, dizona nyamanku Dihatimu.. Aku pernah bahagia mendapatkan saat itu hanyalah ada aku dalam hatimu Aku tau, bahwa sekarang Tidaklah ada kamu lagi yang menjadi alasan hidupku Rasanya masih berat untuk aku bisa merubah alur hidup yang biasa aku jalani Kamu adalah kebiasaanku. Kebiasaan dalam kehidupanku denganmu Menarik diri seperti aku tidak pernah mengenal dirimu Hanyalah usaha yang membuat aku tersiksa sendiri Puluhan bulan, ratusan hari, ribuan jam, puluhan ribu menit, dan milyaran detik Aku mencoba untuk keluar dari bayang-bayang angan indah bersamamu Aku memang pernah gagal untuk mempertahankanmu Aku masih menunggu dengan semua rasa yang masih belum berubah Kamu selalu menengok aku dibelakang, mencoba memegang Setelah itu kembali dalam lajur lurusmu kembali Aku memang bodoh, bahagia dalam kesakitanku sendiri Aku bahagia denganmu, tapi kamu bahagia denganku dan dengannya Sungguh semua tidak adil untuk aku. Apa kamu pernah berfikir bagaimana rasanya ada diposisi aku ? Pernah aku menuliskan tentang rasa sakitku tentang aku dan dia Ya, dia yang kini ada disampingmu.. Dia kekasihmu. Pernah aku mempunyai firasat tentang rasa sakit yang belum aku rasakan Kini, semuanya jelas. Mimpi semalam benar-benar membuat aku melek mata Orang tuamu datang.. Aku bersiap dengan busana seperti dalam keluargamu Lalu, ibumu meninggalkanku Ayahmu malah berbicara untuk meyakinkan kamu untuk memilih dia Bukan aku ya? iya bukan aku  Masihkah aku perlu bertahan menanti semua hal indah bisa aku dapati denganmu? Rasanya tidak. Aku tidak kuat bertahan sendiri Pilihanmu memang bukan aku saat ini Kamu mau apa lagi ? Setiap aku berusaha untuk melupakanmu Kamu selalu ada berusaha untuk meyakinkan aku Kamu terus memegangku tapi kamu tidak mencoba untuk menggapai aku lebih dalam aku masih bingung tentang bagaimana perasaanmu kamu egois , dan terlalu egois aku mau kamu, kamu mau aku dan dia hidup adalah pilihan, lalu ? silahkan lanjutkan kehidupanmu dengannya aku mundur  tentang bagaimana seharusnya aku bersikap aku tau yang terbaik untuk diriku ini sendiri tanpa kamu aku yakin aku bisa  untuk masa depan kita, biarlah sang waktu akan menjawab semuanya terima kasih selalu memberi aku harapan biarlah semua harapan dan angan aku aku yang menyimpannya sendiri mungkin akan aku simpan dalam sebuah folder dalam hati ini dan akan aku kubur ditempat yang terdalam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar