cerita tulisan tentang ketegaran seorang wanita menghadapi orang yg dia cintai, walau menyakitkan.. selamat membaca ^^
---------------------------------------------------
senja semakin larut, matahari taklagi memancarkan warna cerahnya,
tapi kegelapan malam menemaniku disini sendiri menunggunya datang untuk
menjemputku. ya, aku duduk sendiri disini menunggunya. menunggu dia yang
berjanji menjemputku, sudah satu minggu aku menunggunya seperti ini
dari matahari yg masih memancarkan sinar cerahnya hingga gelap malam yg
melarutkan aku hingga tidak terlihat lagi dari kejauhan. dibangku taman
ini, aku menunggunya selalu menunggunya, mengunggu dia yg berjanji
menjemputku. aku yakin ia akan menjemputku, walau aku tau dia adalah
seorang yg pelupa.. aku selalu sabar, aku yakin dia akan ingat akan
janjinya padaku. aku tidak akan bosan menunggunya disini, tempat kami
janjian akan bertemu.. Tapi ternyata semuanya nihil adanya, sudah
sepuluh hari aku datang ketempat ini sepulang kuliahku menunggunya
menjemputku tapi Ia tak kunjung datang. dan aku selalu pulang sendiri..
kemana kamu? aku disini menunggumu !
hingga diri ini taksabar, aku mengampirinya kerumahnya. aku
memberanikan diriku untuk seperti itu, karena hari ini hari
ulangtahunnya sekaligus hari jadian kita. aku datang dengan membawa kado
untuknya, sebelum aku masuk menemuinya aku menaruh kadoku didepan
jendela kamarnya untuk membuat kejutan tapi saat aku masuk kerumahnya
ternyata sudah banyak temannya dirumahnya. hanya ucapan happy birthday
dan happy anniversary yg aku ucapkan padanya.. aku taksempat memberi
tahukan kado yg sudah aku siapkan untuknya, karena aku merasa takpantas
memberinya kado itu. kadoku bukan sperti kado temantemannya yg lebih
berharga.. dan saat pesta dia dimulai datang seorang wanita cantik,
tinggi, dan sperti model perawakannya. ialah Diana . Diana tak lagi lain
adalah mantan pacar dari Dimas, Dimas adalah pacarku. Pacar yg sangat
aku sayangi.. Diana datang dan langsung membuat seisi rumah Dimas
terdiam tersentak seketika terpana melihatnya. tidak seperti saat aku
datang, tidak ada satu orangpun yg sudi mau melihatku mereka justru
terkesan tidak mengharapkanku datang karena memang aku tidak tau tentang
pesta ini, aku bhakan tidak diundang oleh pacarku sendiri. Diana datang
dan membawakan kado untuk Dimas, memang kadonya hanya sebuah kotak
kecil tapi ternyata didalamnya ada sebuah kunci yah itu kunci motor.
sebuah motor yg Dimas ingin inginkan dan motor itu diberikan Diana untuk
sebuah kado ulangtahun kepada Dimas.. hatiku sakit melihat Dimas
bahagia bukan karenaku tetapi karena Diana.
Aku, disini duduk sendiri. aku memisahkan diri dari mereka yg tidak
mengharapkan aku datang kepesta Dimas. tapi saat aku menenangkan diri
tiba tiba teman Dimas berteriak, " dim ini kado dari siapa? ada dideket
jendela kamar lo dim " aku mendengar itu, dan aku langsung bergabung
didalam keramaian. dan Dimas berkata "woy, siapa nih yg ngsih kado ini?"
Dianapun menambakan "buka saja dim, kali aja emg buat kamu" Dimas
menjwab lagi "okeoke" *membuka
Dimas "hahaa.. malu-maluin aja, siapa nih yg ngasih gue kotak musik
ginian? emang gue anak kecil dikasih maenan ginian? ngaku ga kalian !
Haha" aku menjawab "itu kadoku dim" aku menjawab dengan suara gemetar,
aku ingin sekali menangis saat itu :( teman Dimas berkata "oh, elo vin
yg ngasih pantesan aja kampungan"
aku yg mendengar hal itu langsung mengambil tasku berlari taktahu
arah, aku ingin pulang ! Tuhan kuatkan aku, aku tak mau terlihat rapuh
didepan mereka. sesampainya dirumah, aku menangis aku bersedih. tak
menyangka aku Dimas bisa mempermalukan aku seperti ini..
** pagi harinya, aku bangun dan sperti biasa memulai aktifitas
pagiku sperti biasa dengan kuliah. semalam waktu yg benar" membuat aku
sakit hati, tp aku takmau memperpanjang masalah itu. masalah yg semalam
sudah aku lupakan, pagi ini aku baru sadar semalam aku belum sempat
menanyakan "mengapa Dimas melupakan janjinya padaku yg sudah sepuluh
hari menunggunya untuk menjemputku?" tapi yasudah lain kali juga bisa
aku tanyakan kembali, walaupun Dimas tidak pernah menganggap aku ada
dalam hidupnya tetapi aku ingin selalu menghadirikan diriku dan
menunjukan aku ada untuknya selalu. Tiap hari, aku selalu memberinya
kabar akan kehadiranku dimana dan aku selalu memberi tahunya tentang
segala aktifitasku. aku juga tidak lupa selalu mengingatkannya makan,
sembahyang dan lainnya karena aku tidak ingin melihat Dimas sakit, Dimas
orang yg aku sayang. aku takpernah bosan untuk selalu memberinya kabar,
mungkin dengan cara itulah aku bisa selalu memperhatikannya tapi tiada
satu sms pun atau satu kali telponpun yg diberi respon darinya. aku
selalu sabar..
tapi, siang itu Dimas mengesmsku. dia bilang dia ingin makan ayam
bakar nanti malam :D ya. aku akan membelikannya untuk Dimas, tanpa pikir
panjang malam itu aku membelikannya ayam bakar dan aku menunggunya
didepan rumahnya. aku menunggunya dari jam tujuh malam, tapi hingga jam
sembilan ini Dimas belum pulang. mungkin ayam bakar ini sudah tidak enak
untuk dimakan, sudah dingin. tapi aku akan tetap menunggunya untuk
memberikan pesannya.. pukul sepuluh malam kira-kira Dimas pulang tetapi
ia tidak sendiri, ya Ia pulang ditemani oleh Diana. aku fikir itu tidak
masalah karena mungkin dengan Dimas diantar Diana, Dimas tidak perlu
hujan hujanan karena tadi hujan disini. sesampainya Dimas didepanku, ia
berkata "ngapain lo disini?" aku menjawab "mengantarkan ayam bakar
pesanan kamu, td kamu yg mintakan?" Dimas kembali menjawab "ah, gue udh
kenyang td makan sm Diana. lo bwa pulang aja ayambakar lo. udh yah gue
ngantuk lo pulang gih sana" aku kembali menjawab "oh, yauda aku pulang
yah. tp ini untuk kamu" *meninggalkan bungkus ayam bakarnya
tapi ternyata Dimas berteriak " woy, bwa nih! gue gabutuh"
*melemparkan bungkus ayam bakar . MasyaAllah. Dimas, aku tidak menyangka
dia bisa berbuat seperti itu.. hati aku sakit melihatnya seperti itu
kepadaku !
keesokan harinya, Dimas memintaku untuk membelikan aku nasi goreng
untuknya. dan aku bersedia lagi untuk membelikannya nasi goreng, saat
aku didepan rumahnya untuk memberikannya nasi goreng dia keluar untuk
mengambil nasi goreng pesanannya tapi aku? aku sama sekali tidak
dibukakan pintu darinya . setelah ia memberikanku nasi goreng itu Dimas
langsung meyuruhku untuk pulang dan ia tidak samasekali mengucapkan
terima kasih untukku ! menyakitkan memang.
hingga suatu saat aku mengajak Dimas untuk pergi karena aku ingin
sekali menanyakan diriku ini, dianggap apa olehnya? hati ini sudah
terlalu sakit menahannya. dan siang itu aku janjian dengannya disuatu
pusat perbelanjaan, kami janjian jam dua siang dan dia datang jam empat.
memang Dimas suka mengaret ! itu sudah biasa, jadi aku tidak masalah..
saat aku bertemu, kami langsung pergi ke' tempat makan dan disitu aku
menanyakan padanya. tentang semuanya..
aku : dim, waktu kamu janjian sm aku mau menjemputku. kamu kemana
aja? sepuluh hari aku pulang pergi menunggumu tp kamu ngga dateng juga
buat menjemputku .kenapa dim?
dimas : maap lupa, gue wktu itu jalan sm diana
aku : selama sepuluh hari kamu ngelupain itu?
dimas : ah ga penting jugakan?
aku : dimas, kamu inget ga kita udh berapa bulan?
dimas : gatau lupa.
aku : tega ya kamu dim. dim, kenapa kamu tega mempermalukan aku saat kamu ulang tahun kemarin?
dimas : yah elo bego aja, elo tuh gakaya diana yg baik, royal, cantik, elo apaan? bego cupu males banget gue jg punya cwe ky lo.
aku : tega banget kamu ngomong kaya gitu dim sama aku ! aku emang
gakaya diana, ya aku cengeng aku gabisa kaya dia. tapi aku ya aku aku ya
vina aku bukan diana ! aku mau kita putus dim. *sambil menangis
dimas : vin, maafin gue vin. *merangkul vina
aku : gue pergi dim.
saat itu, aku hati ini sakit mendengar semua ucapan jujur dimas
dengan pandangannya tentang aku semua. dan yang aku tau setelah aku
putus dengannya Dimas sekarang jadi lebih sering mengsms ku, bahkan ia
sering menelponku untuk menanyakan kabarku bagaimana.. Ia ingin sekali
untuk mejalin hubungan denganku lagi, tapi aku bukan wanita yg bodoh yg
terus mau melihat diriku sakit hati karena ulahnya..
selamat tinggal Dimas, selamat tinggal cinta pertamaku.. ini satu
pelajaran untuk kamu Dim, kamu tidak akan pernah tau bagaimana rasanya
kehilangan jika kamu tidak merasakannya..
salam cinta
alvina martadewi
--------------------------------------------------
by Mega Atiqah Annastasya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar