Sabtu, 03 November 2012

aku bukan dirinya ( mantanmu )

cerita tulisan tentang ketegaran seorang wanita menghadapi orang yg dia cintai, walau menyakitkan.. selamat membaca ^^

---------------------------------------------------

senja semakin larut, matahari taklagi memancarkan warna cerahnya, tapi kegelapan malam menemaniku disini sendiri menunggunya datang untuk menjemputku. ya, aku duduk sendiri disini menunggunya. menunggu dia yang berjanji menjemputku, sudah satu minggu aku menunggunya seperti ini dari matahari yg masih memancarkan sinar cerahnya hingga gelap malam yg melarutkan aku hingga tidak terlihat lagi dari kejauhan. dibangku taman ini, aku menunggunya selalu menunggunya, mengunggu dia yg berjanji menjemputku. aku yakin ia akan menjemputku, walau aku tau dia adalah seorang yg pelupa.. aku selalu sabar, aku yakin dia akan ingat akan janjinya padaku. aku tidak akan bosan menunggunya disini, tempat kami janjian akan bertemu.. Tapi ternyata semuanya nihil adanya, sudah sepuluh hari aku datang ketempat ini sepulang kuliahku menunggunya menjemputku tapi Ia tak kunjung datang. dan aku selalu pulang sendiri.. kemana kamu? aku disini menunggumu !

hingga diri ini taksabar, aku mengampirinya kerumahnya. aku memberanikan diriku untuk seperti itu, karena hari ini hari ulangtahunnya sekaligus hari jadian kita. aku datang dengan membawa kado untuknya, sebelum aku masuk menemuinya aku menaruh kadoku didepan jendela kamarnya untuk membuat kejutan tapi saat aku masuk kerumahnya ternyata sudah banyak temannya dirumahnya. hanya ucapan happy birthday dan happy anniversary yg aku ucapkan padanya.. aku taksempat memberi tahukan kado yg sudah aku siapkan untuknya, karena aku merasa takpantas memberinya kado itu. kadoku bukan sperti kado temantemannya yg lebih berharga.. dan saat pesta dia dimulai datang seorang wanita cantik, tinggi, dan sperti model perawakannya. ialah Diana . Diana tak lagi lain adalah mantan pacar dari Dimas, Dimas adalah pacarku. Pacar yg sangat aku sayangi.. Diana datang dan langsung membuat seisi rumah Dimas terdiam tersentak seketika terpana melihatnya. tidak seperti saat aku datang, tidak ada satu orangpun yg sudi mau melihatku mereka justru terkesan tidak mengharapkanku datang karena memang aku tidak tau tentang pesta ini, aku bhakan tidak diundang oleh pacarku sendiri. Diana datang dan membawakan kado untuk Dimas, memang kadonya hanya sebuah kotak kecil tapi ternyata didalamnya ada sebuah kunci yah itu kunci motor. sebuah motor yg Dimas ingin inginkan dan motor itu diberikan Diana untuk sebuah kado ulangtahun kepada Dimas.. hatiku sakit melihat Dimas bahagia bukan karenaku tetapi karena Diana.

Aku, disini duduk sendiri. aku memisahkan diri dari mereka yg tidak mengharapkan aku datang kepesta Dimas. tapi saat aku menenangkan diri tiba tiba teman Dimas berteriak, " dim ini kado dari siapa? ada dideket jendela kamar lo dim " aku mendengar itu, dan aku langsung bergabung didalam keramaian. dan Dimas berkata "woy, siapa nih yg ngsih kado ini?" Dianapun menambakan "buka saja dim, kali aja emg buat kamu" Dimas menjwab lagi "okeoke" *membuka
Dimas "hahaa.. malu-maluin aja, siapa nih yg ngasih gue kotak musik ginian? emang gue anak kecil dikasih maenan ginian? ngaku ga kalian ! Haha" aku menjawab "itu kadoku dim" aku menjawab dengan suara gemetar, aku ingin sekali menangis saat itu :( teman Dimas berkata "oh, elo vin yg ngasih pantesan aja kampungan"

aku yg mendengar hal itu langsung mengambil tasku berlari taktahu arah, aku ingin pulang ! Tuhan kuatkan aku, aku tak mau terlihat rapuh didepan mereka. sesampainya dirumah, aku menangis aku bersedih. tak menyangka aku Dimas bisa mempermalukan aku seperti ini..

** pagi harinya, aku bangun dan sperti biasa memulai aktifitas pagiku sperti biasa dengan kuliah. semalam waktu yg benar" membuat aku sakit hati, tp aku takmau memperpanjang masalah itu. masalah yg semalam sudah aku lupakan, pagi ini aku baru sadar semalam aku belum sempat menanyakan "mengapa Dimas melupakan janjinya padaku yg sudah sepuluh hari menunggunya untuk menjemputku?" tapi yasudah lain kali juga bisa aku tanyakan kembali, walaupun Dimas tidak pernah menganggap aku ada dalam hidupnya tetapi aku ingin selalu menghadirikan diriku dan menunjukan aku ada untuknya selalu. Tiap hari, aku selalu memberinya kabar akan kehadiranku dimana dan aku selalu memberi tahunya tentang segala aktifitasku. aku juga tidak lupa selalu mengingatkannya makan, sembahyang dan lainnya karena aku tidak ingin melihat Dimas sakit, Dimas orang yg aku sayang. aku takpernah bosan untuk selalu memberinya kabar, mungkin dengan cara itulah aku bisa selalu memperhatikannya tapi tiada satu sms pun atau satu kali telponpun yg diberi respon darinya. aku selalu sabar..

tapi, siang itu Dimas mengesmsku. dia bilang dia ingin makan ayam bakar nanti malam :D ya. aku akan membelikannya untuk Dimas, tanpa pikir panjang malam itu aku membelikannya ayam bakar dan aku menunggunya didepan rumahnya. aku menunggunya dari jam tujuh malam, tapi hingga jam sembilan ini Dimas belum pulang. mungkin ayam bakar ini sudah tidak enak untuk dimakan, sudah dingin. tapi aku akan tetap menunggunya untuk memberikan pesannya.. pukul sepuluh malam kira-kira Dimas pulang tetapi ia tidak sendiri, ya Ia pulang ditemani oleh Diana. aku fikir itu tidak masalah karena mungkin dengan Dimas diantar Diana, Dimas tidak perlu hujan hujanan karena tadi hujan disini. sesampainya Dimas didepanku, ia berkata "ngapain lo disini?" aku menjawab "mengantarkan ayam bakar pesanan kamu, td kamu yg mintakan?" Dimas kembali menjawab "ah, gue udh kenyang td makan sm Diana. lo bwa pulang aja ayambakar lo. udh yah gue ngantuk lo pulang gih sana" aku kembali menjawab "oh, yauda aku pulang yah. tp ini untuk kamu" *meninggalkan bungkus ayam bakarnya
tapi ternyata Dimas berteriak " woy, bwa nih! gue gabutuh" *melemparkan bungkus ayam bakar . MasyaAllah. Dimas, aku tidak menyangka dia bisa berbuat seperti itu.. hati aku sakit melihatnya seperti itu kepadaku !

keesokan harinya, Dimas memintaku untuk membelikan aku nasi goreng untuknya. dan aku bersedia lagi untuk membelikannya nasi goreng, saat aku didepan rumahnya untuk memberikannya nasi goreng dia keluar untuk mengambil nasi goreng pesanannya tapi aku? aku sama sekali tidak dibukakan pintu darinya . setelah ia memberikanku nasi goreng itu Dimas langsung meyuruhku untuk pulang dan ia tidak samasekali mengucapkan terima kasih untukku ! menyakitkan memang.

hingga suatu saat aku mengajak Dimas untuk pergi karena aku ingin sekali menanyakan diriku ini, dianggap apa olehnya? hati ini sudah terlalu sakit menahannya. dan siang itu aku janjian dengannya disuatu pusat perbelanjaan, kami janjian jam dua siang dan dia datang jam empat. memang Dimas suka mengaret ! itu sudah biasa, jadi aku tidak masalah.. saat aku bertemu, kami langsung pergi ke' tempat makan dan disitu aku menanyakan padanya. tentang semuanya..

aku : dim, waktu kamu janjian sm aku mau menjemputku. kamu kemana aja? sepuluh hari aku pulang pergi menunggumu tp kamu ngga dateng juga buat menjemputku .kenapa dim?
dimas : maap lupa, gue wktu itu jalan sm diana
aku : selama sepuluh hari kamu ngelupain itu?
dimas : ah ga penting jugakan?
aku : dimas, kamu inget ga kita udh berapa bulan?
dimas : gatau lupa.
aku : tega ya kamu dim. dim, kenapa kamu tega mempermalukan aku saat kamu ulang tahun kemarin?
dimas : yah elo bego aja, elo tuh gakaya diana yg baik, royal, cantik, elo apaan? bego cupu males banget gue jg punya cwe ky lo.
aku : tega banget kamu ngomong kaya gitu dim sama aku ! aku emang gakaya diana, ya aku cengeng aku gabisa kaya dia. tapi aku ya aku aku ya vina aku bukan diana ! aku mau kita putus dim. *sambil menangis
dimas : vin, maafin gue vin. *merangkul vina
aku : gue pergi dim.

saat itu, aku hati ini sakit mendengar semua ucapan jujur dimas dengan pandangannya tentang aku semua. dan yang aku tau setelah aku putus dengannya Dimas sekarang jadi lebih sering mengsms ku, bahkan ia sering menelponku untuk menanyakan kabarku bagaimana.. Ia ingin sekali untuk mejalin hubungan denganku lagi, tapi aku bukan wanita yg bodoh yg terus mau melihat diriku sakit hati karena ulahnya..

selamat tinggal Dimas, selamat tinggal cinta pertamaku.. ini satu pelajaran untuk kamu Dim, kamu tidak akan pernah tau bagaimana rasanya kehilangan jika kamu tidak merasakannya..

salam cinta
alvina martadewi


--------------------------------------------------

by Mega Atiqah Annastasya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar