Sabtu, 03 November 2012

bahagia walau terluka

ini tulisanku, semoga kalian tidak bosan membacanya.. Selamat membaca ^^



---------------------------------------------------



** hari itu, aku dikenalkan dengan seseorang yg sama skali aku tidak mengenalnya.. umurku memang sudah tidak muda lagi, tapi menurutku umurku masih cukup mudah untuk ukuran seorang aku yg laki laki. karirku sudah cukup matang, aku juga berasal dari keluarga ningrat yg tidak sedikit wanita yg ingin sekali aku nikahi dan mudah untukku mendapatkan seseorang yg aku mau untuk aku nikahi. tapi sesungguhnya aku belum ingin menikah, aku masih ingin menikmati masa mudaku bersama teman-temanku. tapi orangtuaku selalu menyuruh aku agar segera menikah, mereka selalu berkata "aku sudah cukup umur untuk menikah" tapi aku selalu membantahnya dan tidak mau untuk segera menikah.. tapi hari itu, aku terpaksa untuk berkenalan dengan gadis yg telah dipersiapkan keluargaku. ia cantik, dan sikapnya pun manis amat teramat manis didepan aku dan seluruh keluargaku. dari hari perkenalan itu akupun menyambut baik wanita itu yg bernama Mira, lama kelamaan akupun jatuh hati dengannya karena sikapnya, karena sopan santun dan teramat karena parasnya yg sangatlah cantik tadinya memang aku menolak saat aku dikenalkan olehnya tapi lama kelamaan aku menyambut baik dia dihatiku dan akupun sangat bersedia ketika ia dan keluarganya melamarku. ya mungkin kalian bingung mengapa pihak wanita melamar aku sebagai laki laki, tapi memang adat istiadat keluargaku seperti ini. aku yg notabene pihak laki laki didatangi oleh pihak perempuan dan aku dilamar olehnnya, aku yg memang sudah tidak menolak lagi dirinya(Mira) langsung menerima lamarannya dia dan mahar apapun aku terima asalkan aku bisa bersamanya.. oia, kalian belum mengenal namaku bukan? kenalkan aku namaku R.Panji Notoamisostro, biasa disapa Aji..



** Hari pernikahan aku dan Mirapun tiba, hari itu aku sangatlah bahagia aku bagaikan seorang laki laki yg paling beruntung didunia ini aku mendapatkan seorang wanita yg sangatlah rupawan hati budi dan parasnya . hari hari indah setelah pernikahan kamipun kami lalui bersama sama, Mira seorang istri yg baik dan penurut kepada aku suaminya. didalam pernikahanku, kami dikaruniai dua orang putri yg sangatlah cantik sperti Mira istriku, mereka anak yg santun dan sangatlah manis sikapnya.. aku bahagia, aku bangga sekali mempunyai anak yg sangatlah hebat. anakku hebat karena ia tumbuh dan berkembang sebelum ia lahir dari seorang ibu yg hebat pula . Terima kasihku untuk Ayah dan Ibuku yg telah disurga, karena mereka memberikanku sosok seorang istri yg sangatlah Hebat untuk aku dan keluargaku kini, Mungkin mereka melihat kebahagiaanku dari atas langit disurga sana :)



** untukku kebahagiaanku berhenti disini, cobaan dalam hidupku bahagia telah terhenti saat aku yg tidak mempunyai turunan gula darah harus tiba tiba mendadak mendapati kakiku yg kian hari kian membengkak dan bisa dibilang membusuk dan harus segera diamputasi hal ini mungkin karena pola makanku diluar yg tidak baik karena menurut dokter yg memeriksaku pola makan yg tidak baik bisa menyebabkan keadaanku bisa menjadi sperti ini dan bisa juga turunan yg menguatkan semua ini, bukan hanya turunan dekat tapi faktor gen turunan yg lebih dahulu diatas ayah ibuku bisa juga memengaruhi semuannya ini.. tapi Tuhan, mengapa aku yg harus seperti ini?



**cobaan yg harus aku alami ini telah aku ikhlaskan, mungkin memang ini jalan dari Tuhan yg terbaik untuk diriku yg sekarang ini. walaupun aku harus merelakan salah satu kakiku untuk diamputasi, dan sesaat setelah aku diamputasi kaki akupun harus menerima kenyataan bahwa perusahaanku memecat aku karena mereka tidak mau menerima pegawai yg cacat fisikly, tapi saat itu aku tidak memperdulikannya karena aku fikir aku masih mempunyai keluargaku yg selalu memberikanku kekuatan batin sprit dari merekalah yg membuat aku masih bisa hidup berdiri dengan satu kaki saat ini. tapi cobaan demi cobaan harus aku lalui lagi, rumah peninggalan orangtuaku adalah harta warisan satu-satunya dari mereka yg menjadi tempat tinggalku pun harus aku jual karena ternyata orangtuaku sebelum meninggal tertipu oleh orang yg masih saudaraku sendiri juga. aku yg mendadak setres menerima kenyataan hidup aku dan keluargaku ini terkena serangan stroke .Tuhan cobaan apa lagi ini untukku? sepulangnya aku dari rumah sakit aku dibawa ke sebuah tempat tinggal yg ada ditempat kumuh, tidaklah senyaman rumah orangtuaku yg aku tinggali dulu bersama istri dan anak-anakku. aku tidak masalah terhadap rumah yg aku tinggali ini, karena aku fikir istriku sangatlah pintar sudah memilih tempat yg amat sederhana untuk menghemat uang yg ada ditabunganku. tapi ternyata, maksud yg aku fikir baik tidaklah sebaik yg aku fikirkan.. beberapa hari setelah kami pindah ketempat ini istriku pergi bersama anak-anakku, dengan membawa seluruh uang tabunganku dan aku ditinggalkan begitu saja didalam rumah reot ini..





Tuhan..

Aku sadar bahwa aku tidaklah bisa seperti dulu, aku sudah tidak bisa untuk memberikan nafkah lahir dan bathiniah untuk anak dan istriku, tapi apakah perlakuan ini pantas untuk aku dari anak istriku yg selalu manis didepanku?



** Aku masih bisa hidup sampai saat ini karena bantuan dari para tetanggaku yg selalu mengulurkan tangannya untuk membantu aku dalam segala hal dikesulitanku ini, tapi aku bukan seorang yg mudah menyerah dalam hidup ini aku tidak mau terus menyusahkan orang dan akhirnya aku mencoba untuk mandiri dan bekerja sendiri, sehingga aku bisa melatih diriku untuk bisa menulis walau hanya dengan satu tangan karena tangan sebelah kiriku sudah tidak bisa digunakan karena stoke, akhirnya kehidupanku membaik setelah buku pertamaku diterima oleh banyak orang. dan akupun bisa hidup mandiri walau tanpa mereka yg menyakiti aku dan aku sayangi



** Tapi Rasa sakit hati yg mereka tinggalkan dihatiku ini seketika terkelupas lagi saat aku tau bahwa aku ini tidaklah bisa mempunyai keturunan ! setelah aku memeriksa diri ini kedokter spesialis untuk kesembuhan diriku.. Lalu anak anakku itu anak siapa? biarlah itu menjadi rahasia Tuhan dan dirimu saja Mira istriku tersayang..



Tuhan..

cobaan apalagi setelah ini yg harus aku terima?

aku ikhlas jika memang ini sudah suratan yg harus aku terima dalam kehidupanku

Tuhan..

aku ingin sekali bertemu denganmu

duduk bersebelahan denganmu

aku ingin mendekap lembut tubuhmu,

aku ingin menceritakan bagaimana rasa sakit hati ini yg tidak bisa aku bendung lagi

aku ingin menangis dalam pelukmu Tuhan..





** dan sekarang aku sudah bisa tersenyum bahagia hidup dengan nyaman disurga bersama Tuhan, sperti yg aku mau.. Terima kasih untuk kalian yg telah membuat hidupku bahagia walau terluka, kedua putriku tersayang Dinda, Manda Maafkanlah Ayah yg tidak bisa menjadi seseorang panutan untuk kalian yg baik. dan Mira Istriku, mengapa kamu tega membuat aku sperti ini? mengapa kamu membohongiku selama bertahun tahun. Mira, bahkan disaat aku menempuh ajal kamu dan kedua anakku tidak ada untukku? Tuhan.. Maafkanlah kesalahan Aku, Istriku, Dan kedua putri Mira yg tetap menjadi Anakku selamanya mereka tetap ada dalam hatiku!



Aji..

---------------------------------------------------





by Mega Atiqah Annastasya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar