aku membencinya.
itulah kata yang selalu aku camkan dalam hatiku,
aku tak menyukainya. walau ia sangatlah tampan, karena aku menjalani
kehidupan dengannya hanyalah karena ingin melihat semuanya bahagia.
itu yang membuat aku membencinya dan sangat tidak menyukainya.
aku takpernah bisa untuk bersikap tidak baik dengannya, karena aku
masih menghargai semua orang yang mendukung hubunganku bahagia. aku
tetap bersikap baik terhadapnya sebagai mana seorang pacar yang
sangatlah menyayangi pacarnya. ingin sekali aku meninggalkannya tapi aku
takbisa karena aku takmau mengecewakan keluargaku dan semua temanku..
Ia adalah sosok lelaki yang sempurna menurut orang orang terdekatku.
setelah beberapa bulan, aku menjalin hubungan dengannya. aku masih
sangatlah manja, sangat sering menyusahkan dirinya. tapi ia taksama
sekali mengeluh, ia senang sekali memanjakan diriku. hidupku selalu saja
bergantung padanya karena aku berfikir seharusnya ia memang bersikap
seperti itu karena aku tak sama sekali menyukainya, aku hanya terpaksa
bersamanya.
tugasku hanyalah menyuruh ia menuruti apa yang aku mau, dan tugasnya kepadaku hanya membuat aku bahagia hidup dengannya.
Setiap aku menelponnya atau mengsmsnya untuk membelikan apa yang aku
inginkan, aku takmau tau ia harus ada untukku dan segera membelikannya
untukku. yang aku tau hanya aku bisa mendapatkan apa yang aku mau, walau
aku harus melihatnya susah dan terluka.
tapi saat ia mengantarkannya kerumah, aku takingin sekali ia masuk
kedalam rumah. aku hanya mengambil pesananku didepan gerbang rumahku dan
menyuruhnya untuk kembali pulang lagi, karena aku taksuka melihatnya.
ia takpernah menanyakan mengapa aku seperti itu padanya, karena ia
selalu menuruti apa yang aku inginkan. aku benci dengannya apa bila aku
sedang asyik bermain dengan temanku dan ia selalu menelponku berulang
ulang kali, aku benci diganggu olehnya. Ia takpernah melarangku untuk
melakukan apa yang aku mau, sabarnya membuat ia selalu aku jahati.. Ia
adalah sosok seorang yang baik tapi bukan untukku..
tapi kini kejahatanku dengannya sudah tidak akan adalagi, sekarang
hanyalah penyesalan yang ada untukku. menyianyiakan sosoknya untukku,
saat ia membenarkan segala ucapanku itu ternyata salah membuat aku
takbelajar dari kesalahan. saat ia membuat aku selalu menang ternyata
salah, aku malah jadi lebih manja. saat ia selalu perhatian kepadaku,
ternyata salah aku malah jadi besar kepala karena aku berfikir selalu
menang.
kini, kita telah berpisah ia telah jauh meninggalkanku didalam hidupku yang sepi ini.
ia telah bersama wanita baik bukan denganku lagi, sesalku
menyianyiakannya sekarang bersarang dibenakku. sosoknya tetap terang
dalam kegelapan dibelakang, sosok terang didepan tidak terlihat karena
cahaya sosok terang dibelakang lebih terang.
tidak adalagi kata kata sayang untukku, tidak adalagi ucapan selamat
pagi sayang, selamat tidur sayang. kini hanya ada kata panggilan namaku
yang sangat menyesakkan saat aku membacanya.. ternyata kata sayang
darinya untukku saat ini sangatlah berharga untukku. kini tidak adalagi
yang akan membawakan pesananku saat aku ingin memakan dan meminum
pesananku itu.
sesalku takada guna lagi, bahagialah dirimu dengannya Tuhan. harapku
bukan dia yang bahagia bersamamu, tapi aku aku yang akan bahagia
bersanding denganmu sayang..
nashya..
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
by Mega Atiqah Annastasya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar